Marco Silva tampak tahu diri dan mengambil keputusan bijak untuk mengundurkan diri sebagai manajer dari tim Hull City, meskipun dari klub sendiri memberikannya kesempatan kedua untuk membantu tim Hull City kembali naik ke Liga Utama Inggris divisi pertama, ia menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Malahan dengan muka temboknya tersebut, Silva berani melakukan negosiasi bersama Crystal Palace yang masih bertahan di EPL, memang benar bahwa CP sekarang ini sedang tidak memiliki manajer yang cocok untuk mereka rekrut setelah Sam Allardyce yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari peran manajernya, ia berencana untuk pensiun.
Allardyce mengaku usianya tidak cocok lagi untuk menjadi seorang manajer, itu sebabnya dirinya yang berhasil membawa Crystal Palace menang dari tim besar seperti Liverpool, kemudian juga Arsenal dan Manchester United, mengaku setidaknya ini bukan akhir yang payah dalam karirnya.
Marco Silva dipercaya memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi seorang manajer, ia tidak berencana untuk memimpin tim di luar EPL ataupun di luar liga top yang ada di Eropa, itu sebabnya ia menyerah untuk memimpin tim Hull City.
Hull City sebenarnya berniat untuk mempertahankannya, melihatnya jika diberikan waktu lebih, mungkin saja ia bisa menunjukkan sesuatu hal yang baru bagi tim ini, tapi tampaknya ia bukan orang yan sabaran, setelah tim ini jatuh ke divisi kedua, ia tidak memperdulikannya dan hanya mencari tim lain yang masih bertahan di EPL.
Salah satu alasan kuat mengapa ia melakukan negosiasi dengan Crystal Palace saja sudah bisa ditebak bahwa ia memang berencana untuk bermain di tingkat tinggi saja.
Menurut kepada catatan prestasinya juga sih memang lumayan bagus, saat masih memimpin tim Sporting CP, ia berhasil membawa tim Portugal ini bermain di level yang berbeda, begitu juga saat masih bersama tim Estoril yang juga dari Portugal.
Saat bersama Hull, ia berhasil beberapa kali mengejutkan lawan, tapi masih belum berhasil membawakan hal baru bagi tim Hull City dan harus merelakan turun divisi.(NW)